Miss World Bali Mulai Menggeliat. Hal ini terlihat dari kesibukan yang terjadi di beberapa tempat vital di Pulau Bali seperti di daerah Denpasar - Bandara Ngurah Rai - Kuta - Sanur - Nusa Dua dan sekitarnya. Terlebih di Bandara, pengamanan yang sudah ketat setiap harinya terasa semakin diperketat menyusul adanya event dunia ini. Beberapa sahabat yang berprofesi sebagai fotografer, ketika menjemput tamunya yang datang lewat bandara Ngurah Rai pun dibuat sedikit kesulitan karena pengamanan yang super ketat. Kesempatan tamunya untuk berfoto-foto dan berleha-leha di area bandara pun tidak lagi bebas.Petugas keamanan ditambah dan disetiap sudut kota Aparat Polisi dan TNI brsenjata lengkap juga terlihat siaga. Wah.. Miss World Bali Mulai Menggeliat.
Seperti kita ketahui, event bertaraf internasional ini sebenarnya mengalami pro dan kontra. Namun melihat beberapa peserta yang sudah mulai berdatangan, apakah event Miss World Bali ini benar-benar bakal tetap digelar mengingat banyak pihak yang tidak mendukung?
Bagaimana tanggapan anda sekalian dengan even Miss World yang di gelar di Bali kali ini? Apakah pantas ajang kecantikan ini digelar di NKRI? Sebagai referensi, berikut saya berikan satu dua tanggapan orang-orang terkait pro kontra Miss Worl Bali.
Tanggapan kocak dari seorang teman yang lebih suka menulis di Kompasiana ketimbang di blognya sendiri, begini bunyinya :
Ada juga tanggapan dari seorang yang mengaku sebagai Pengamat Politik, dalam artikel yang dimuat di Kompasiana, dia mengatakan bahwa Miss World Bali merupakan pelanggaran HAM.
Seperti kita ketahui, event bertaraf internasional ini sebenarnya mengalami pro dan kontra. Namun melihat beberapa peserta yang sudah mulai berdatangan, apakah event Miss World Bali ini benar-benar bakal tetap digelar mengingat banyak pihak yang tidak mendukung?
Kontestan Miss World asal Afrika Selatan tiba di Bandara Ngurah Rai, Denpasar, sumber: kompas.com. |
Bagaimana tanggapan anda sekalian dengan even Miss World yang di gelar di Bali kali ini? Apakah pantas ajang kecantikan ini digelar di NKRI? Sebagai referensi, berikut saya berikan satu dua tanggapan orang-orang terkait pro kontra Miss Worl Bali.
Tanggapan kocak dari seorang teman yang lebih suka menulis di Kompasiana ketimbang di blognya sendiri, begini bunyinya :
Berhubung saya tinggal di Bali, saya sedikit berharap semoga bisa menyaksikan langsung dari jarak satu meter pergelaran kontes bikini para miss world tersebut. Kalau cuma sekedar ingin melihat paha para bule saya sudah pasti sering melihatnya di semua pantai di Bali, tapi yang akan disuguhkan adalah paha para miss world (panitia berencana akan mengganti sesi kontes bikini dengan pakaian adat), kepingin juga sih melihat langsung dan sekedar mengagumi para ciptaan Tuhan tersebut yang seksi dan smart dari berbagai macam negara dengan beragam budaya dan rupa fisik tersebut.
Menurut saya di satu sisi, event bertaraf internasional ini adalah merupakan kesempatan bagus sekaligus gratis untuk mempromosikan kondisi negeri yang sedang acak adul . Dan seandainya disisi lain yang ditakuti akan memicu munculnya akses negatif mata kebanyakan pria hidung belang karena akan tercurah ke TV saya kira kembali ke pribadi masing-masing pria. Kalau orang kafir saja bisa mengendalikan diri mereka kenapa yang mengaku beragama tidak bisa mengendalikan dirinya juga?? (source: kompasiana)
Ada juga tanggapan dari seorang yang mengaku sebagai Pengamat Politik, dalam artikel yang dimuat di Kompasiana, dia mengatakan bahwa Miss World Bali merupakan pelanggaran HAM.
....perhelatan Miss World yang dinilai hanya mengeksploitasi perempuan dan dapat merusak moral bangsa. Terlebih, Indonesia sebagai Negara dengan mayoritas muslim merasa terganggu dan direndahkan hak dan martabatnya dengan diselenggarakan Miss World di tanah air. Maka jelas acara Miss World sudah melanggar HAM khususnya hak azasi bagi muslim di Indonesia. (source: kompasiana)Satu lagi tanggapan yang saya peroleh dari status facebooknya seorang teman yang karena sangat tidak berat sebelah dan begitu menarik sehingga saya sempat copas dan mempublikasikannya di sebuah blog zombie saya. Kira-kira tanggapannya begini :
Acara kontes seperti ini hanya akan melahirkan dan menunjukkan ketimpangan dalam masyarakat sosial. Masyarakat sakit. Inilah produk gagal modernitas yang mendera kehidupan masyarakat modern. Apa gunanya mengimpor penyakit? Bukannya anak SMP di Negara Indonesia itu udah ada yang berprofesi sebagai germo?! Menjajakan teman dan saudarinya, demi untuk mendapatkan keuntungan dan kemegahan hidup. Penyakit apalagi yang ingin anda nanti dan nikmati?Akhir kata, semoga tulisan yang kacau balau dan tumpang tindih ini bisa diterima dan kalau memang acara ini tetap diadakan, semoga tidak menimbulkan kekacauan. Mari kita ciptakan Kedamaian di rumah sendiri.