Sudah hampir seminggu lebih berita seputar Penyadapan atau istilah kerennya Spying menghiasi beberapa surat kabar maupun media online. Berita mengenai Penyadapan yang dilakukan intelijen Amerika Serikat dan Australia terhadap beberapa pejabat kita, Indonesia menjadi headline di beberapa surat kabar tersebut. Kabar penyadapan ini menyebar luas dan menjadi bahan perbincangan setelah media massa internasional menulis rahasia yang dibocorkan Edward Snowden. Serempak seluruh jajaran pemerintahan dibuat geram. Berbagai protes langsung dilayangkan pada kedua negara penyadap tersebut: Amerika dan Australia.
Protes yang dilakukan pun bermacam-macam. Jika dari pemerintah kita langsung memutuskan beberapa hubungan kerja sama yang sedang berjalan dengan Australia. Langkah lain yang ditempuh adalah melayangkan surat protes terhadap Pemerintah Australia. dalam surat tersebut, Presiden SBY meminta penjelasan dari pemerintah Australia terkait isu penyadapan dirinya dan sejumlah anggota kabinetnya dimana istrinya, Any Yudhoyono juga ikut disadap. Meski demikian, sampai tulisan ini saya buat, belum ada berita yang pasti tentang penjelasan dari Australia sesuai dengan yang diminta Presiden SBY.
Cara pemerintah dalam menangani isu Penyadapan ini tentu saja berbeda dengan cara yang dilakukan masyarakat. Sebut saja misalnya para hacker. Begitu mendengar ada tindak penyadapan terhadap pemerintah Indonesia, mereka langsung berang. Nasionalismenya terusik. Mereka lantas melayangkan protes dengan cara mereka: meng-hack situs-situs Australia. Sayangnya, ketika pertama kali melakukan serangan, mereka begitu membabibuta. Situs apa saja yang penting berbau Australia diretas oleh mereka, baik itu rumah sakit, restoran, hotel dan tidak ketinggalan situs-situs pribadi juga kena sentuhan mereka. Namun, karena setelah dikritik telah menyerang dengan membabibuta, akhirnya para pahlawan dunia maya ini pun melancarkan serangan dengan target situs-situs pemerintahan. Jika ada yang mau berkenalan dengan mereka, mampir saja di facebooknya mereka : Indonesia Security Down Team.
Kenapa Bisa Gampang Disadap? Untuk Apa?
Yah... saya juga bertanya-tanya, kenapa bisa segampang itu disadap? Padahal, menurut yang saya pahami selama ini, jaringan untuk orang-orang pemerintahan harusnya menggunakan jaringan yang berbeda, jaringan tersendiri atau jika memang menggunakan jaringan global, semestinya memiliki tingkat keamanan yang super ketat sehingga tidak gampang disadap.
Menurut pakar teknologi komunikasi, Sarwoto Atmosutarno, kemungkinan penyebab dari gampangnya jaringan komunikasi Pemerintahan kita disadap karena adanya Liberalisasi Telekomunikasi. Jaringan tersebut sangat terbuka dan keamanannya kurang diperhatikan sehingga selama ini jaringan komunikasi pemerintahan terlihat seperti jaringan komunikasi publik, dimana jaringan komunikasi publik, menurutnya sangat rentan terhadap penyadapan. Atau lebih tepanya gampang sekali di sadap. Gambaran atau cara penyadapan bisa sahabat baca di sini : (Bagaimana Cara Australia Sadap Ponsel Petinggi RI?).
Lalu, apa keuntungan yang diperoleh Australia dari hasil penyadapan ini? Saya juga kurang paham, tapi paling tidak Presiden kita beserta jajarannya yang berhasil disadap pastilah menjadi tokoh yang diperhitungkan di dunia internasional sehingga mereka rela melakukan tindak penyadapan ini.
Terinjakah Harga Diri Bangsa?
Benar-benar terinjak...!! Begitulah tanggapan beberapa orang. Ada yang mengatakan kalau tindakan penyadapan tersebut merupakan tindakan melanggar adab. Tidak semestinya Australia melakukan penyadapan terhadap Indonesia yang selamanya menjadi sahabat dan tetangganya. Dengan leluasanya mereka beraksi di atas tanah kita sama saja dengan pelecehan. Aksi penyadapan ini bukan hanya merupakan pukulan telak buat Indonesia, tapi lebih dari itu telah mempermalukan martabat bangsa. Apakah bangsa kita dianggap begitu rendah sehingga dengan gampangnya mereka beraksi? Bebas gentayangan di atas bumi pertiwi??
Meskipun demikian, kita harus dan wajib mengintropeksi diri. Dan jadikan kejadian ini sebagai pelajaran untuk memperbaiki sistem keamanan dan teknologi di negeri ini. Kita harus memiliki teknologi dan sistem keamanan yang canggih. Itu harus..!! Bukan untuk tujuan menyadap negara lain tapi paling tidak sekedar mengantisipasi tindak penyadapan dari negara lain dan yang lebih utama agar tidak lagi diganggu dan dilecehkan oleh negara lain.
Satu lagi harapan saya: Melihat timpangnya pemerintah kita dalam membasmi tabiat korupsi dan membereskan kasus-kasus korupsi dan ditambah lagi dengan Kasus Penyadapan ini dimana menimbulkan pro dan kontra, saya hanya beraharap semoga kejadian ini tidak sampai mengadu domba kita.
Mari Bersatu dan Salam Damai...
sumber gambar: http://news.viva.co.id/ |
Cara pemerintah dalam menangani isu Penyadapan ini tentu saja berbeda dengan cara yang dilakukan masyarakat. Sebut saja misalnya para hacker. Begitu mendengar ada tindak penyadapan terhadap pemerintah Indonesia, mereka langsung berang. Nasionalismenya terusik. Mereka lantas melayangkan protes dengan cara mereka: meng-hack situs-situs Australia. Sayangnya, ketika pertama kali melakukan serangan, mereka begitu membabibuta. Situs apa saja yang penting berbau Australia diretas oleh mereka, baik itu rumah sakit, restoran, hotel dan tidak ketinggalan situs-situs pribadi juga kena sentuhan mereka. Namun, karena setelah dikritik telah menyerang dengan membabibuta, akhirnya para pahlawan dunia maya ini pun melancarkan serangan dengan target situs-situs pemerintahan. Jika ada yang mau berkenalan dengan mereka, mampir saja di facebooknya mereka : Indonesia Security Down Team.
Kenapa Bisa Gampang Disadap? Untuk Apa?
Yah... saya juga bertanya-tanya, kenapa bisa segampang itu disadap? Padahal, menurut yang saya pahami selama ini, jaringan untuk orang-orang pemerintahan harusnya menggunakan jaringan yang berbeda, jaringan tersendiri atau jika memang menggunakan jaringan global, semestinya memiliki tingkat keamanan yang super ketat sehingga tidak gampang disadap.
Menurut pakar teknologi komunikasi, Sarwoto Atmosutarno, kemungkinan penyebab dari gampangnya jaringan komunikasi Pemerintahan kita disadap karena adanya Liberalisasi Telekomunikasi. Jaringan tersebut sangat terbuka dan keamanannya kurang diperhatikan sehingga selama ini jaringan komunikasi pemerintahan terlihat seperti jaringan komunikasi publik, dimana jaringan komunikasi publik, menurutnya sangat rentan terhadap penyadapan. Atau lebih tepanya gampang sekali di sadap. Gambaran atau cara penyadapan bisa sahabat baca di sini : (Bagaimana Cara Australia Sadap Ponsel Petinggi RI?).
Lalu, apa keuntungan yang diperoleh Australia dari hasil penyadapan ini? Saya juga kurang paham, tapi paling tidak Presiden kita beserta jajarannya yang berhasil disadap pastilah menjadi tokoh yang diperhitungkan di dunia internasional sehingga mereka rela melakukan tindak penyadapan ini.
screenshoot berita kompas |
Benar-benar terinjak...!! Begitulah tanggapan beberapa orang. Ada yang mengatakan kalau tindakan penyadapan tersebut merupakan tindakan melanggar adab. Tidak semestinya Australia melakukan penyadapan terhadap Indonesia yang selamanya menjadi sahabat dan tetangganya. Dengan leluasanya mereka beraksi di atas tanah kita sama saja dengan pelecehan. Aksi penyadapan ini bukan hanya merupakan pukulan telak buat Indonesia, tapi lebih dari itu telah mempermalukan martabat bangsa. Apakah bangsa kita dianggap begitu rendah sehingga dengan gampangnya mereka beraksi? Bebas gentayangan di atas bumi pertiwi??
Meskipun demikian, kita harus dan wajib mengintropeksi diri. Dan jadikan kejadian ini sebagai pelajaran untuk memperbaiki sistem keamanan dan teknologi di negeri ini. Kita harus memiliki teknologi dan sistem keamanan yang canggih. Itu harus..!! Bukan untuk tujuan menyadap negara lain tapi paling tidak sekedar mengantisipasi tindak penyadapan dari negara lain dan yang lebih utama agar tidak lagi diganggu dan dilecehkan oleh negara lain.
Satu lagi harapan saya: Melihat timpangnya pemerintah kita dalam membasmi tabiat korupsi dan membereskan kasus-kasus korupsi dan ditambah lagi dengan Kasus Penyadapan ini dimana menimbulkan pro dan kontra, saya hanya beraharap semoga kejadian ini tidak sampai mengadu domba kita.
Mari Bersatu dan Salam Damai...