Oct 29, 2009
“Jangan Suka Marah, Nanti Cepat Tua”,
Ungkapan tersebut di atas ternyata ada benarnya. Mudah marah memang bisa mengakibatkan wajah tampak lebih tua. Sebaliknya, selalu gembira merupakan kunci agar wajah tampak awet muda. Karena itu, meski sedang bersedih, dianjurkan tetap memunculkan wajah senang. Sebenarnya suasana hati, perilaku keseharian, stres dan pengalaman traumatis masa lalu menentukan mimik wajah kita. Misalnya, orang yang muda emosi atau marah. Setiap ada hal yang tidak disukai, raut wajahnya langsung beringas. Begitu pula jika seseorang yang mudah curiga, tiap kali bertemu orang asing, keningnya langsung berkerut.
Bila faktor pemicu tersebut muncul terus, akan tergambar wajah beringas, meski sedang tidak marah. Itu membuat seseorang terlihat lebih tua dari usianya.
Bentuk wajah memang ciptaan Tuhan. Tapi faktor-faktor tersebut turut mempengaruhi bentuk mimik dan pola wajah seseorang, karena apa? Karena wajah itu diibaratkan sebuah bungkusan. Apa yang tampak pada bungkusan mencerminkan isinya.
Agar wajah tidak tampak bengis dan lebih tua, marilah kita mengkondisikan hati selalu gembira sekalipun tengah stress atau memiliki banyak masalah. Ini dinamakan model syntac. Caranya, ya berpura-pura gembira. Bila hati gembira dengan sendirinya muncul mimik wajah gembira. Itu cara memanipulasi wajah.
Semua sudah tahu kan kalau otak bertugas menentukan kerja tubuh. Jika ingin sukses, tubuh bias dipaksa. Begitu juga wajah, bila kita yakin dan sungguh-sunggu ingin berubah, tak lagi pemarah dan menunjukkan rasa gembira atau senang, manipulasi wajah bukan hal yang sulit.
Memang untuk menjadi yang demikian juga membutuhkan waktu dan juga butuh waktu untuk proses belajar. Seorang yang berusia 30 tahun yang hamper seluruh hidupnya selalu waspada minimal butuh waktu separo di antara usia tersebut untuk bias memanipulasi wajah agar tak tampak waspada dan bengis lagi.
Gimana, ada yang bisa ga berpura-pura gembira kayak artikel di atas? Atau malah berkerut-kerut dahinya?
[Sumber Gbr : http://whoisshmira.files.wordpress.com/]
Ping : Astaga.com Lifestyle on the Net
Bila faktor pemicu tersebut muncul terus, akan tergambar wajah beringas, meski sedang tidak marah. Itu membuat seseorang terlihat lebih tua dari usianya.
Bentuk wajah memang ciptaan Tuhan. Tapi faktor-faktor tersebut turut mempengaruhi bentuk mimik dan pola wajah seseorang, karena apa? Karena wajah itu diibaratkan sebuah bungkusan. Apa yang tampak pada bungkusan mencerminkan isinya.
Agar wajah tidak tampak bengis dan lebih tua, marilah kita mengkondisikan hati selalu gembira sekalipun tengah stress atau memiliki banyak masalah. Ini dinamakan model syntac. Caranya, ya berpura-pura gembira. Bila hati gembira dengan sendirinya muncul mimik wajah gembira. Itu cara memanipulasi wajah.
Semua sudah tahu kan kalau otak bertugas menentukan kerja tubuh. Jika ingin sukses, tubuh bias dipaksa. Begitu juga wajah, bila kita yakin dan sungguh-sunggu ingin berubah, tak lagi pemarah dan menunjukkan rasa gembira atau senang, manipulasi wajah bukan hal yang sulit.
Memang untuk menjadi yang demikian juga membutuhkan waktu dan juga butuh waktu untuk proses belajar. Seorang yang berusia 30 tahun yang hamper seluruh hidupnya selalu waspada minimal butuh waktu separo di antara usia tersebut untuk bias memanipulasi wajah agar tak tampak waspada dan bengis lagi.
Gimana, ada yang bisa ga berpura-pura gembira kayak artikel di atas? Atau malah berkerut-kerut dahinya?
[Sumber Gbr : http://whoisshmira.files.wordpress.com/]
Ping : Astaga.com Lifestyle on the Net
