Nov 1, 2011
Jangan Bawa Dangdut ke Erotisme! - Kita semua menyadari kalau Musik dangdut akhir-akhir ini kembali merangkak naik. Kembali digemari maksud saya. Hal ini tidak terlepas dari peran 2 pendatang baru yakni Ayu Ting Ting dengan Alamat Palsunya sementara yang satunya lagi adalah Tuty Wibowo dengan lagunya Hamil Duluan. Lagu yang terakhir sempat popular juga dibawakan secara lipsing oleh Sinta dan Jojo. NAMUN, dibalik heboh yang dibuat 2 pendatang baru tersebut, pencekalan terhadap penyanyi dangdut juga marak terjadi belakangan ini. Hal ini berhubungan dengan erotisme yang sering ditonjolkan oleh pedangdut jaman sekarang ketimbang kualitas sebuah lagu, dalam hal ini lagu dangdut, yang katanya aliran musik asli Indonesia.
Lantaran erotisme yang sering ditonjolkan sehingga menyebabka banyak pedangdut dicekal di berbagai kota belakangan ini. Hal ini tentu saja sangat mengganggu pedangdut legendaris Rhoma Irama yang kemudian angkat bicara demi menjernihkan anggapan bahwa dunia dangdut sangat identik dengan erotisme.
Menurut Bang Rhoma Irama,
"Ini satu bentuk kebahagiaan, cuma itu saja mudah-mudahan disadari oleh para praktisi dangdut bahwa dangdut ini jangan dibawa kepada erotisme, sensualitas seperti itu, lirik-lirik yang tidak mendidik ini yang ke depan mungkin harus diperhatikan oleh para praktisi musik dangdut,"
Jangan Bawa Dangdut ke Erotisme!
Masih menurut Raja Dangdut tersebut, pada dasarnya prospek musik dangdut itu sangat menjanjikan. Oleh karena itu, adalah suatu kebahagiaan bagi insan dangdut jika musik ini dapat dikenal luas seperti sekarang. Sayangnya, beberapa pihak justru menyalah gunakannya dengan bumbu-bumbu erotisme. Bang Rhoma bahkan meminta langsung kepada musisi dangdut agar menciptakan lagu dangdut dengan lirik sederhana, mudah dipahami dan tidak seronok. Selain itu, diperlukan kerjasama dan kepedulian insan dangdut untuk menjaga imej dangdut yang sebenarnya.
Pesan Bang Rhoma Irama Untuk Musisi
Lirik sebuah lagu, performance para artisnya sangat berpengaruh pada masyarakat. Lirik itu baik positif maupun negatif, akan sangat besar pengaruhnya pada masyarakat. Jadi, sebagai insane yang beriman dan sebagai seniman haruslah benar-benar memiliki komitmen, harus punya kepedulian pada dampak dari musik yang diciptakan itu sendiri.
Lantaran erotisme yang sering ditonjolkan sehingga menyebabka banyak pedangdut dicekal di berbagai kota belakangan ini. Hal ini tentu saja sangat mengganggu pedangdut legendaris Rhoma Irama yang kemudian angkat bicara demi menjernihkan anggapan bahwa dunia dangdut sangat identik dengan erotisme.
 |
| gambar saya pinjam dari http://iniunik.web.id/ |
"Ini satu bentuk kebahagiaan, cuma itu saja mudah-mudahan disadari oleh para praktisi dangdut bahwa dangdut ini jangan dibawa kepada erotisme, sensualitas seperti itu, lirik-lirik yang tidak mendidik ini yang ke depan mungkin harus diperhatikan oleh para praktisi musik dangdut,"
Jangan Bawa Dangdut ke Erotisme!
Masih menurut Raja Dangdut tersebut, pada dasarnya prospek musik dangdut itu sangat menjanjikan. Oleh karena itu, adalah suatu kebahagiaan bagi insan dangdut jika musik ini dapat dikenal luas seperti sekarang. Sayangnya, beberapa pihak justru menyalah gunakannya dengan bumbu-bumbu erotisme. Bang Rhoma bahkan meminta langsung kepada musisi dangdut agar menciptakan lagu dangdut dengan lirik sederhana, mudah dipahami dan tidak seronok. Selain itu, diperlukan kerjasama dan kepedulian insan dangdut untuk menjaga imej dangdut yang sebenarnya.
Pesan Bang Rhoma Irama Untuk Musisi
Lirik sebuah lagu, performance para artisnya sangat berpengaruh pada masyarakat. Lirik itu baik positif maupun negatif, akan sangat besar pengaruhnya pada masyarakat. Jadi, sebagai insane yang beriman dan sebagai seniman haruslah benar-benar memiliki komitmen, harus punya kepedulian pada dampak dari musik yang diciptakan itu sendiri.
