Bagaimana Jika Tuhan Itu Salah Satu Dari Kita? - Ini tulisan iseng. Tulisan yang timbul karena sesuatu yang tidak mengenakan sanubari. Yang timbul dari sebuah kehancuran. Walaupun jika dikaji secara logika justru sesuatu ini tidak harus dan tidak semestinya menyiksa. Namun entah kenapa saya seperti merasa terhimpit kesakitan ketika menghadapi sesuatu yang tidak semestinya menyiksa ini. Saya benar-benar heran namun di saat yang sama saya tidak bisa berhenti, berubah arah atau sekedar berpaling. Apakah ini yang dinamakan "Terlanjur Basah??? Ya sudah.. berikan handuknya... Terlanjur malu??? Ya sudah.. tutup pintunya..."
Barangkali (belum bisa saya pastiken), sesuatu inilah yang membuat semangat saya down dalam dua tiga hari belakangan ini. Jarang online, jarang bertamu ke blog-blog sahabat atau sekedar menjawab komentar dari para sahabat di blog ini. Bahkan untuk sekedar menjauh dari sesuatu yang tidak semestinya menyiksa ini saya sempat terlempar ke tempat yang tidak seharusnya saya berada di sana. Alkohol, yah bercinta dengan alkohol. Saya tahu, ini bukan solusi. Ini bukan tabiat orang yang pernah memakan bangku sekolahan. Karena bangku sekolahan itu dipakai duduk mendengarkan pelajaran, bukan untuk dimakan.
Untungnya kesadaranku segera pulih. Kenapa harus alkohol?? Kenapa harus pada malam?? Apa salahnya bercinta saja dengan blog pribadimu? Curhat saja kepadanya. Apa salahnya bergumul dengan kode-kode html yang membingungkan itu? Menjilat, memilin, mendesah bersama kode <span class="st"><b><span style="color: red;" atau terbang ke awang-awang dalam kamar-kamar tabel <table border="0" cellpadding="0" cellspacing="1" style="width: 600px;"><tbody>?????? Kenapa tidak bisa???? Yah.. akhirnya saya beranjak. Kembali menggerayangi blog sialan ini, walau pada mulanya ada sedikit keanehan yang terjadi;
Lirik lagu ini sengaja dibuat menyentuh berbagai aspek kepercayaan umat manusia kepada Tuhan dengan mengajukan pertanyaan yang mengundang pendengar untuk mempertimbangkan bagaimana mereka berhubungan dengan Tuhan (yang notabenenya adalah salah seorang dari kita, manusia) seperti memohon sesuatu langsung dihapadannya, face to face? atau Menyapanya secara langsung, atau yang lebh sadis, bagaimana reaksi kita jika permohonan yang kita ajukan langsung di hadapan Tuhan (sekali lagi: yang notabenenya adalah salah seorang dari kita, manusia), ternyata belum/tidak terwujud, atau bahkan terkabulkan tapi justru kepada orang lain? Dan masih banyak bentuk penggambaran lainnya. Sayang saya sulit bahasa Inggris, jadi susah menerjemahkannya.
So, ini hanya tulisan iseng. Jangan dianggap serius. Hanya luapan emosi. Tulisan yang timbul karena sesuatu yang tidak mengenakan sanubari. Yang timbul dari sebuah kehancuran. Walaupun jika dikaji secara logika justru sesuatu ini tidak harus dan tidak semestinya menyiksa. (awalnya label untuk tulisan ini adalah serius dan iseng, label music menyusul belakangan. Maaf jika ada kata yang tidak senonoh "satu nonoh", maklumlah lagi kesel)
Salam Blogger Indonesia...!!!
image source : lenguhansapi.wordpress.com |
Untungnya kesadaranku segera pulih. Kenapa harus alkohol?? Kenapa harus pada malam?? Apa salahnya bercinta saja dengan blog pribadimu? Curhat saja kepadanya. Apa salahnya bergumul dengan kode-kode html yang membingungkan itu? Menjilat, memilin, mendesah bersama kode <span class="st"><b><span style="color: red;" atau terbang ke awang-awang dalam kamar-kamar tabel <table border="0" cellpadding="0" cellspacing="1" style="width: 600px;"><tbody>?????? Kenapa tidak bisa???? Yah.. akhirnya saya beranjak. Kembali menggerayangi blog sialan ini, walau pada mulanya ada sedikit keanehan yang terjadi;
Menatap hampa ke monitor CRT, jemari tangan kiri terkulai layu di atas keyboard... sementara jemari tangan kanan menggenggam mouse tanpa tenaga... Rokok sebatang merana di atas asbak... habis dihisap angin malam..Oh ya, dari pada ngelantur pembahasannya, Bagaimana jika Tuhan itu salah satu dari kita? Kata-kata ini sebenarnya saya ambil dari judul sebuah lagu barat lawas; One Of Us atau saya lebih suka memberinya judul "What If God Was One Of Us". Lagu ini ditulis oleh Eric Bazilian, dan ketika awal perilisaanya pada Maret 1995 dinyanyikan oleh Joan Osborne dan menjadi top 40 pada bulan November tahun 1995. Lagu ini juga merupakan soundtrack dari sebuah serial televisi Amerika; Joan of Arcadia. Menarik bagi saya karena slow, melankolis, arransemen musiknya yang wow dan kalimat tanya di bagian awal reffreinnya; "Wahat if Gos was one of us??". Bagaimana jika Tuhan itu salah satu dari kita? Jika = Pengandaian.
Joan Osborne - One Of Us
So, ini hanya tulisan iseng. Jangan dianggap serius. Hanya luapan emosi. Tulisan yang timbul karena sesuatu yang tidak mengenakan sanubari. Yang timbul dari sebuah kehancuran. Walaupun jika dikaji secara logika justru sesuatu ini tidak harus dan tidak semestinya menyiksa. (awalnya label untuk tulisan ini adalah serius dan iseng, label music menyusul belakangan. Maaf jika ada kata yang tidak senonoh "satu nonoh", maklumlah lagi kesel)
Salam Blogger Indonesia...!!!