Kisruh ucapan Ahok pada masyarakat di Kepulauan Seribu menuai konflik berkepanjangan. Meski sudah agak reda namun gerakan Umat Muslim masih terus berjalan di berbagai daerah. Mereka menuntut agar Gubernur DKI segera di adili.
Akh saya tidak mau serius membahas hal ini, karena ini menyangkut iman dan kepercayaan. Saya hanya mau berbagi sebuah puisi karya seorang teman, warga asli Jakarta yang kemungkinan sedikit terganggu dengan kisruh Ahok ini. Berikut puisinya :
Aulia, Jangan Katakan Pada Siapa-Siapa
Kebenaran itu kelak
Terletak, tergeletak
Kini yang ada disini hanya ada benar
Benar benar benar, dan
Pembenaran
Yakin, meyakini, keyakinan
Dan kita lupa kita manusia
Takluk, lalu takliq
Semua salah di depan mata
Bid'ah
Agama kita mudah,
Tiada Tuhan selain Allah
Beragama itu susah,
Janganlah membuat resah
Ini kekuasaan-NYA, ini kuasa-NYA
Baik bagi kita belum tentu di mata-NYA
Surga dan Neraka milik siapa
Pahala dan dosa keputusan siapa
Lalu kita siapa
Aulia
Jangan katakan ini pada siapa-siapa.
Oleh Raden Prakiyul Wahononotosusanto
Img src, fb Raden |
Aulia, Jangan Katakan Pada Siapa-Siapa
Kebenaran itu kelak
Terletak, tergeletak
Kini yang ada disini hanya ada benar
Benar benar benar, dan
Pembenaran
Yakin, meyakini, keyakinan
Dan kita lupa kita manusia
Takluk, lalu takliq
Semua salah di depan mata
Bid'ah
Agama kita mudah,
Tiada Tuhan selain Allah
Beragama itu susah,
Janganlah membuat resah
Ini kekuasaan-NYA, ini kuasa-NYA
Baik bagi kita belum tentu di mata-NYA
Surga dan Neraka milik siapa
Pahala dan dosa keputusan siapa
Lalu kita siapa
Aulia
Jangan katakan ini pada siapa-siapa.
Oleh Raden Prakiyul Wahononotosusanto