Buni Yani Sang Pahlawan - Kasus dugaan penistaan agama oleh Ahok masih terus berjalan. Hasil akhir masih belum terang. Sementara kasus transkrip Buni Yani juga sedang berjalan. Informasi terakhir yang saya peroleh dari halaman facebook Front Pembela Islam FPI, Buni Yani sekarang bahkan sudah dinobatkan sebagai pahlawan.
Buni Yani ditetapkan sebagai pahlawan Islam versi FPI. Orang yang mengedit ucapan Ahok dan menyebarkannya di medsos, lalu dipakai sebagai momentum bikin keramaian, dianggap pahlawan. Berbeda dengan FPI, kepolisan dan kejaksaan malah memberikan status Buni Yani sendiri kini sebagai tersangka.
Setelah permohonan peraperadilannya ditolak pengadilan, Buni kini harus menjalani proses persidangan dengan ancaman maksimal 4 tahun penjara. Buni Yani adalah pahlawan versi FPI yang kesepian. Sidangnya kemarin kosong melompong. Tidak ada massa pendukungnya. Dia dibiarkan mempertanggungjawabkan ulahnya sendiri. Terasa sekali, itu bukan persidangan seorang pahlawan. Itu cuma sidang seorang pecundang.
Soal menggangkat orang kualitas KW, FPI memang jagonya. Setahun lalu mereka juga melantik Gubernur versi sendiri. Fahrurozi dilantik sebagai Gubernur bohong-bohongan, hidup dalam lelucon dan jadi bahan tertawaan, lalu dicuekin.
Entah kemana Fahrurozi sekarang. Dalam hinggar bingar demo 411 dan 212, namanya seperti ditelan bumi. Padahal kalau FPI konsisten mestinya Fahrurozi diberi panggung. Bukankah dia adalah seorang Gubernur. Kita jadi tahu, Fahrurozi memang cuma diposisikan sebagai badut. Cuma untuk jadi bahan tertawaan doang. Saya rasa nasib yang sama akan dialami Buni Yani.
Meskipun disematkan sebagai pahlawan Islam oleh FPI, tetap saja dia cuma kroco. Sematan itu cuma main-main. Toh, Buni harus menjalani nasibnya sendiri. Nanti setelah dinyatakan bersalah dia akan mendekam di penjara juga sendirian.
Sementara FPI akan bergerak lagi mencari panggung baru. Syukur-syukur jika bertemu orang yang bersedia diarak, untuk jadi bahan tertawaan baru. Seperti Fahrurozi. Seperti Buni Yani.
Sumber Eko Kuntadhi.
"Jujur, lagi males nulis, jadinya copas bermartabat tulisan orang... bukan bermaksud memperpanas suasana lho ya..."
sumber: fanspage front pembela islam fpi (facebook) |
Setelah permohonan peraperadilannya ditolak pengadilan, Buni kini harus menjalani proses persidangan dengan ancaman maksimal 4 tahun penjara. Buni Yani adalah pahlawan versi FPI yang kesepian. Sidangnya kemarin kosong melompong. Tidak ada massa pendukungnya. Dia dibiarkan mempertanggungjawabkan ulahnya sendiri. Terasa sekali, itu bukan persidangan seorang pahlawan. Itu cuma sidang seorang pecundang.
Soal menggangkat orang kualitas KW, FPI memang jagonya. Setahun lalu mereka juga melantik Gubernur versi sendiri. Fahrurozi dilantik sebagai Gubernur bohong-bohongan, hidup dalam lelucon dan jadi bahan tertawaan, lalu dicuekin.
Entah kemana Fahrurozi sekarang. Dalam hinggar bingar demo 411 dan 212, namanya seperti ditelan bumi. Padahal kalau FPI konsisten mestinya Fahrurozi diberi panggung. Bukankah dia adalah seorang Gubernur. Kita jadi tahu, Fahrurozi memang cuma diposisikan sebagai badut. Cuma untuk jadi bahan tertawaan doang. Saya rasa nasib yang sama akan dialami Buni Yani.
sumber fanspage front pembela islam fpi |
Sementara FPI akan bergerak lagi mencari panggung baru. Syukur-syukur jika bertemu orang yang bersedia diarak, untuk jadi bahan tertawaan baru. Seperti Fahrurozi. Seperti Buni Yani.
Sumber Eko Kuntadhi.
"Jujur, lagi males nulis, jadinya copas bermartabat tulisan orang... bukan bermaksud memperpanas suasana lho ya..."