Wabah virus Covid-19 benar-benar luar biasa terasa efeknya. Selain tingkat polusi menurun drastis karena hampir semua orang Stay Home, efek lainnya adalah menciptakan kepanikan di mana-mana seperti yang sedang terjadi di Flores saat ini. Sejak kemarin warga NTT khususnya daratan pulau Flores dibuat panik lantaran Kapal Pelni KM Lambelu yang berlayar dari Tarakan menuju Pelabuhan Lorens Say Maumere, Selasa, 7 April 2020 itu ditengarai beberapa ABK terpapar Virus Corona.
Dari hasil menyirap kabar burung, informasi terkait ABK yang terpapar Coronavirus ini diperoleh dari Posko Penanganan Covid-19 Nunukan. Dikatakan, hasil pemeriksaan Posko Nunukan , 4 orang ABK KM Lambelu sudah positif terinfeksi Virus Corona. Sayangnya KM Lambelu tetap berlayar tanpa mengkarantina ABK yang terpapar itu. Bayangkan, jika benar-benar positif, berapa banyak orang di dalam kapal yang berlayar selama 4 hari itu tertular?
Kabarnya memang begitu, tapi secara pribadi saya merasa kabar-kabar ini belum jelas kebenarannya, meskipun segala bentuk penolakan dari warga bermunculan. Ada yang memilih protes dengan jalan demonstrasi, ada juga yang protes lewat sosial media. Semua satu suara yakni menolak KM Lambelu untuk bersandar sebelum mengikuti segala bentuk prosedur protokol penanganan Covis-19.
Di laman sosmed seperti WhatsApp dan facebbok saat ini sedang heboh. Sebuah surat yang mengatasnamakan Bupati Kabupaten Sikka membuat warga Flores yakin kalau ABK KM Lambelu tersebut benar-benar terpapar Covid-19. Perang opini muncul di beberapa grup facebook dan seperti biasa, selain kontra, ada juga yang pro. Hanya saja ini mengenai virus yang mematikan, yang kontra justru lebih banyak jumlahnya.
Di tengah kepanikan, perang opini dan caci maki yang berhamburan di lini masa sosial media, datang sebuah surat cinta dari seorang teman saya yang dulu pernah sama-sama berkecimpung di dunia Penyuluhan Tanaman Kakao; Sani Sogen. Surat cinta dalam bentuk status di facebook ini cukup menyejukan.
Melawan Panik
by Sani Sogen (Facebook)
Bapa/Mama/Sdr/i Yth.
Kerinduan pelaku perjalanan yg saat ini berada di atas KM Lambelu itu linier dengan kerinduan kita untuk bertemu mereka. Rasa rindu kita sama. Karena itu, kepanikan yang hadir atas kesimpangsiuran informasi saat ini hendaknya dihadapi dengan bijak. Kepanikan berlebihan tidak membantu pencarian solusi. Mari kita dorong anggota keluarga kita yg saat ini berada diatas kapal untuk:
Epang Gawang.
Meski virus ini mematikan dan agak susah dicegah penyebarannya jika transportasi publik selalu siap sedia membawa pulang orang-orang dari perantauan, saya ingin menghimbau agar tetap tenang. Biarkan yang punya kebijakan untuk mengatur sesuai kapasitasnya. Jangan sampai kita paranoid, saling curiga dan bukan tidak mungkin akan saling membantai lantaran virus corona ini.
Keterlaluan jika mereka dilarang bersandar. Lantas mau disuruh kemana? Apa salahnya mereka dikarantina sekalian dengan kapalnya? Mereka ini saudara dan saudari kita. Mungkin wabah ini membuat hidupnya tidak tenang, tidak nyaman atau kurang mendapat perhatian dari pemerintah setempat makanya mereka pulang kampung. Ikuti saja keputusan pemerintah daerah. Kemanusiaan harus di atas segala-galanya.
__________
Refferensi :
https://www.cnnindonesia.com/nasional/20200407194433-20-491375/penumpang-kena-corona-km-lambelu-ditolak-bersandar-di-sikka
https://regional.kompas.com/read/2020/04/07/19061211/3-kru-kapal-diduga-terjangkit-covid-19-km-lambelu-dilarang-bersandar-di?page=all
https://kumparan.com/florespedia/mahasiswa-maumere-demo-tolak-kehadiran-km-lambelu-ini-11-tuntutannya-1tAHFT8kfFr
https://www.facebook.com/sani.sogen/posts/2480202562080638
Dari hasil menyirap kabar burung, informasi terkait ABK yang terpapar Coronavirus ini diperoleh dari Posko Penanganan Covid-19 Nunukan. Dikatakan, hasil pemeriksaan Posko Nunukan , 4 orang ABK KM Lambelu sudah positif terinfeksi Virus Corona. Sayangnya KM Lambelu tetap berlayar tanpa mengkarantina ABK yang terpapar itu. Bayangkan, jika benar-benar positif, berapa banyak orang di dalam kapal yang berlayar selama 4 hari itu tertular?
Di laman sosmed seperti WhatsApp dan facebbok saat ini sedang heboh. Sebuah surat yang mengatasnamakan Bupati Kabupaten Sikka membuat warga Flores yakin kalau ABK KM Lambelu tersebut benar-benar terpapar Covid-19. Perang opini muncul di beberapa grup facebook dan seperti biasa, selain kontra, ada juga yang pro. Hanya saja ini mengenai virus yang mematikan, yang kontra justru lebih banyak jumlahnya.
Di tengah kepanikan, perang opini dan caci maki yang berhamburan di lini masa sosial media, datang sebuah surat cinta dari seorang teman saya yang dulu pernah sama-sama berkecimpung di dunia Penyuluhan Tanaman Kakao; Sani Sogen. Surat cinta dalam bentuk status di facebook ini cukup menyejukan.
Melawan Panik
by Sani Sogen (Facebook)
Bapa/Mama/Sdr/i Yth.
Kerinduan pelaku perjalanan yg saat ini berada di atas KM Lambelu itu linier dengan kerinduan kita untuk bertemu mereka. Rasa rindu kita sama. Karena itu, kepanikan yang hadir atas kesimpangsiuran informasi saat ini hendaknya dihadapi dengan bijak. Kepanikan berlebihan tidak membantu pencarian solusi. Mari kita dorong anggota keluarga kita yg saat ini berada diatas kapal untuk:
- Patuh pada pertimbangan dan keputusan Pemda Sikka untuk kebaikan dan keselamatan bersama rakyat Flores NTT.
- Tahan diri dan sabar menunggu waktu pemeriksaan oleh Tim Medis.
- Duduk manis jaga jarak min 2 m dengan penumpang lain.
- Sering cuci tangan pakai sabun.
- Harus pakai masker.
- Tidak menyentuh mata hidung bibir dan mulut dgn tangan.
- Hindari kerumunan dengan penumpang lain.
- Buka pintu WC/Kamar mandi dengan siku jangan pakai tangan.
- Tidak melakukan tindakan nekad yg akan merugikan diri sendiri.
- Makan yg cukup dan sering minum air putih.
- Berdoa berdoa dan berdoa. Bunda Maria dari Nilo dan Kristus Raja di depan pelabuhan Lorens Sai pasti tahu kebutuhan kita saat ini.
Epang Gawang.
Meski virus ini mematikan dan agak susah dicegah penyebarannya jika transportasi publik selalu siap sedia membawa pulang orang-orang dari perantauan, saya ingin menghimbau agar tetap tenang. Biarkan yang punya kebijakan untuk mengatur sesuai kapasitasnya. Jangan sampai kita paranoid, saling curiga dan bukan tidak mungkin akan saling membantai lantaran virus corona ini.
Keterlaluan jika mereka dilarang bersandar. Lantas mau disuruh kemana? Apa salahnya mereka dikarantina sekalian dengan kapalnya? Mereka ini saudara dan saudari kita. Mungkin wabah ini membuat hidupnya tidak tenang, tidak nyaman atau kurang mendapat perhatian dari pemerintah setempat makanya mereka pulang kampung. Ikuti saja keputusan pemerintah daerah. Kemanusiaan harus di atas segala-galanya.
Refferensi :
https://www.cnnindonesia.com/nasional/20200407194433-20-491375/penumpang-kena-corona-km-lambelu-ditolak-bersandar-di-sikka
https://regional.kompas.com/read/2020/04/07/19061211/3-kru-kapal-diduga-terjangkit-covid-19-km-lambelu-dilarang-bersandar-di?page=all
https://kumparan.com/florespedia/mahasiswa-maumere-demo-tolak-kehadiran-km-lambelu-ini-11-tuntutannya-1tAHFT8kfFr
https://www.facebook.com/sani.sogen/posts/2480202562080638
Saya sangat setuju
Karena itu, yang bisa kita lakukan adalah tetap jaga kesehatan, jaga jarak, jauhi keramaian dan selalu cuci tangan dengan sabun serta kiat-kiat lainnya yang bisa menjauhkan kita dari virus ini.
Semoga kita terlindungi dan virus ini segera hilang. Aamiin..