Donasi Banjir Bandang NTT – Kita semua tentu masih ingat bagaimana beberapa waktu lalu badai datang mengguncang dua provinsi di Indonesia. Entahlah, tiba-tiba badai Siklon Tropis Seroja datang dan meluluhlantakan Provinsi NTT dan NTB. Meski pemberitaannya sudah mulai redup, namun sejatinya Donasi Banjir Bandang NTT Masih Dibutuhkan. Masih banyak desa yang terisolir hingga tulisan ini saya buat.
Banjir Bandang Melanda NTT
Sekedar mengenang, sejak awal tahun 2021 bangsa kita tercinta ini sepertinya terus dilanda bencana alam. Menurut catatan BNPB, terhitung sejak 1 Januari hingga 26 April 2021 telah terjadi 1.185 bencana di Indonesia. Kejadian banjir menempati urutan pertama yakni sebanyak 495 kejadian. Dari jumlah ini, barangkali beberapa kejadian banjir itu terjadi di NTT, provinsi asli saya.
Gara-gara bencana ini pulalah Presiden Jokowi, Ibu Risma dan Kepala BNPB Bapak Doni Monardo harus menginjakan kakinya di Pulau Adonara, Lembata serta beberapa daerah lainnya. Mata Indonesia langsung tertuju pada provinsi yang akronimnya sering disebut sebagai Nanti Tuhan Tolong ini.
Cuaca Ekstrim Nyaris Seminggu Penuh
Sedikit cerita, beberapa waktu sebelum terjadinya bencana itu, saya sendiri sedang berlibur di kampung halaman di Flores Timur. Selama perjalanan dari Kota Ende pada Rabu, 31 Maret 2021 cuacanya biasa-biasa saja. Hanya ketika memasuki perbatasan Kabupaten Maumere dan Kabupaten Flores Timur, hujan mulai turun dan sejak saat itu hujan serta angin tidak pernah berhenti sampai hari Senin, 5 April 2021.
Hujan selama hampir satu minggu penuh membuat orang-orang kampung bingung. Pasti akan terjadi sesuatu, begitu firasat mereka. Batuk dan pilek berkepanjangan pun mendera. Matahari menghilang. Padahal cahaya matahari yang merupakan sumber vitamin D sangat kami butuhkan waktu itu.
Untung hanya seminggu, kalau cuaca ekstrim ini berlanjut, saya khawatir banyak orang-orang tua bakal terkena osteoporosis atau pengapuran pada tulang manusia sebagai akibat kekurangan asupan sinar matahari.
NTT Dikepung Banjir Bandang
Soal bencana, mungkin karena cuaca, kami di daerah perbatasan (masih di pulau Flores) kurang sempurna dalam menyerap informasi. Pada Minggu pagi di Hari Raya Paskah barulah kami mendapat informasi kalau Pulau Adonara di seberang kami dilanda badai, hujan dan banjir bandang.
Semakin siang informasi lain lagi yang datang. Hampir seluruh wilayah NTT selain Adonara seperti Lembata, Alor, Kupang, Melaka, Rote, Sabu hingga Sumba Timur dilanda bencana yang sama.
Kerusakan yang ditimbulkan akibat bencana ini tentu tidak sedikit. Belum lagi longsor yang juga terjadi menyebabkan beberapa desa terisolir. Berbagai bantuan kemanusiaan menjadi tersendat karena sulitnya medan.
Berdasarkan pantauan saya di Grup Facebook Suara Flotim, teman-teman relawan di pulau Adonara masih belum berhenti bergerak meski kekurangan alat berat turut menjadi kendala. Jalan-jalan yang rusak baik akibat banjir maupun longsor belum bisa dilalui. Teman-teman relawan hanya berharap akses jalan yang terputus segera diperbaiki sekalipun secara darurat.
Donasi Banjir Bandang NTT
Seperti yang saya singgung di awal tadi, meski saat ini pemberitaan seputar bencana di NTT mulai meredup, namun sesungguhnya donasi kemanusian dari sesama manusia lainnya masih sangat dibutuhkan.
Karenanya lewat tulisan ini saya mengajak teman-teman, siapapun baik itu teman-teman blogger atau teman-teman pengunjung blog ini, kalau sempat, teman-teman bisa menyisihkan sedikit kelebihannya untuk meringankan beban korban bencana di NTT. Bantuan bisa teman-teman donasikan lewat Wahana Visi Indonesia di kampanye berikut: Donasi Banjir Bandang NTT.
Semoga saudara-saudaraku di NTT diberikan ketabahan, kesehatan dan kekuatan paling paripurna.
Sehat-sehat, Bang Ancis