Bang Ancis Lifestyle - Dewasa ini pertumbuhan website sudah seperti jamur di musim hujan. Karena begitu banyak, pengguna jadi punya banyak pilihan dalam mencari informasi.
Memiliki dan mengelola sebuah website tentu punya tujuan tertentu yang ingin dicapai, bukan?
Nah, ketika apa yang diharapkan seperti tingkat konversi penjualan atau hal lainnya belum tercapai, maka sudah saatnya melakukan evaluasi.
Evaluasi sebuah website atau lebih dikenal dengan Website Audit merupakan salah satu tips ampuh untuk mengevaluasi kekuatan dan kelemahan website Anda.
image: pixabay |
Seberapa Pentingkah Website Audit?
Sejatinya, audit yang dilakukan pada sebuah website memiliki potensi besar dalam meningkatkan kinerja website dan yang terutama untuk mencapai apa yang menjadi tujuan Anda.
Dalam proses audit ini, Anda bisa melakukan pemeriksaan secara menyeluruh seperti kinerja, Search Engine Optimization (SEO), tingkat konversi, atau masalah teknis dan keamanan.
Evaluasi sebuah website tidak melulu soal SEO. Meskipun penting, namun selain SEO, ada begitu banyak aspek lain yang dapat diperhatikan dalam proses evaluasi sebuah website.
Selain itu, website audit sangat berpengaruh pada interaksi antara pengguna dan website Anda. Pengalaman pengguna menjadi point pertimbangan pengguna untuk kembali lagi ke website Anda atau sebaliknya.
Poin-poin Penting dalam Website Audit
Ketika situs Anda mengalami penurunan performa baik dari aspek penurunan tingkat konversi atau pengunjung, Anda bisa segera saja melakukan audit dengan memperhatikan poin-poin penting berikut ini:
Audit Search Engine Optimization (SEO)
Dalam proses ini, Anda dapat melakukan evaluasi menyeluruh baik itu SEO on-page dan off-page, serta audit SEO teknis lainnya.
Ada banyak faktor penunjang dalam urusan SEO misalnya masalah pengindeksan mesin pencari, backlink, broken link, atau memeriksa dan memperbaiki duplikat konten.
Audit Conversion Rate Optimization (CRO)
Pon kedua yang bisa dilakukan dalam prose website audit adalah pengoptimalan tingkat konversi atau Conversion Rate Optimization (CRO).
Dalam proses ini Anda dituntut untuk melihat kinerja website Anda terutama menemukan halaman atau topik apa yang dipertahankan dan mana perlu ditingkatkan lagi.
Anda juga perlu menerapkan pelacakan yang tepat untuk memantau konversi yang dihasilkan. Untuk saat ini Google Analytics masih menjadi pilihan utama.
Hal lain yang berpengaruh dalam audit jenis ini adalah tingkat kecepatan website Anda yang mana akan bermuara pada pengalaman pengguna.
Anda bisa menggunakan Google Pagespeed, Pingdom, GTmetrix atau alat lainnya untuk memeriksa seberapa cepat loading website Anda.
Poin lain yang perlu diperhatikan dalam audit untuk meningkatkan CRO atau konversi di antaranya navigasi situs, analisis lalu lintas, analisis konten, dan pastinya desain Anda seharusnya sudah mobile friendly.
Audit Desain dan User Experience (UX)
Meski poin ini sudah disinggung dalam audit CRO, namun sejatinya dua poin ini sangat penting untuk dilakukan evaluasi secara terpisah.
Dalam proses evaluasi, Anda diminta untuk menganalisis desain dan pengalaman pengguna secara keseluruhan dan bukan sekedar berfokus pada aspek yang mempengaruhi peningkatan konversi saja.
Kembali lagi navigasi perlu Anda evaluasi sehingga nantinya bisa mempermudah pengguna dalam mengeksplorasi situs Anda. Hal ini tentu akan bermuara pada peningkatan konversi.
Terkait audit desain dan user experience, tampilan website Anda juga dituntut untuk terlihat bagus di perangkat yang berbeda dengan kemampuan menyesuaikan ukuran layar yang berbeda.
image: pixabay |
Audit Konten
Content is the king. Yah, konten merupakan satu-satunya inventaris penting yang harus dimiliki sebuah website. Konten juga perlu dievaluasi jika apa yang Anda harapkan belum tercapai.
Selain berperan penting dalam persaingan SEO agar bisa masuk halaman 1 pencarian, konten juga memiliki pengaruh yang besar seperti keterlibatan pengguna dan peningkatan konversi.
Anda bisa mengelompokan konten-konten Anda berdasarkan peruntukannya baik itu postingan blog, webinar, atau artikel berita.
Jangan lupa, setelah melakukan pengelompokan, cobalah mengauditnya dengan memperhatikan tautan yang masuk, sesi, durasi, tampilan halaman, dan seberapa besar peluang menghasilkan konversi.
Hasil audit konten ini kemudian menjadi bahan pertimbangan Anda konten mana yang perlu pembaharuan, tetap digunakan, atau dihapus.
Akhir kata, uraian di atas hanyalah sekilas dari sekian banyak poin penting yang perlu diperhatikan dalam proses mengaudit sebuah website.
Satu hal yang perlu diingat, proses ini tidak hanya sekali dua kali dilakukan. Seiring waktu berjalan dengan berbagai kemajuan, website audit juga perlu dilakukan sekedar untuk penyesuaian.